Senin, 10 Maret 2008

setasiun jebres


foto: koleksi kitlv

Bangunan setasiun ini didirikan pada masa penjajahan Belanda (sebelum setasiun kereta api Balapan, setasiun Jebres ini sudah didirikan). Pada tahun 1905 setelah ada KA tenaga uap di Solo, yaitu KA SS (Staats Spoorwagen) jurusan Madiun-Yogya , maka di Solo didirikan Setasiun Jebres.

Bangunan setasiun masih tetap seperti aslinya, belum pernah ditambah maupun dikurangi, tetapi telah terjadi perubahan fungsi ruang, yaitu ruang tunggu yang berubah menjadi cafetaria, demikian pula dengan gudang.

Separuh dari keseluruhan masa bangunan bagian depan merupakan ruang pengelola (PJKA) serta service, separuh bangunan yang lain merupakan selasar yang juga digunakan sebagai ruang tunggu dan 2 (dua) jalur rel KA.

Secara umum bentuk bangunan adalah persegi panjang, dengan pembagian ruang yang cenderung simetris (seperti kebanyakan bangunan kolonial). Lantai tegel yang digunakan P.C. (kotak-kotak) 40 x 40 cm. Dinding batu bata (bearing wall) dengan kusen pintu/jendela dari kayu. Konstruksi pendukung digunakan baja dan bahan atapnya berupa seng gelombang. Pada selasar terdapat ruang pengatur perjalanan KA yang berdiri sendiri. (Eko Budhiharjo & Sidharta)

Tidak ada komentar: